Mengatasi Kelainan Sperma Penyebab Kemandulan
Home »
Berita Kesehatan
» Mengatasi Kelainan Sperma Penyebab Kemandulan
Kemandulan tidak hanya
disebabkan karena kelainan wanita. Secara statistik, ternyata pria
menyumbang angka yang tinggi, yakni sekitar 40% dari jumlah pasangan
yang menderita kemandulan.
Setiap pasangan
suami-istri pasti sangat mengharapkan hadirnya buah hati di
tengah-tengah keluarga. Namun, buah hati yang dinanti selama
bertahun-tahun tidak kunjung hadir. Dalam keadaan tersebut sebaiknya
pasangan suami-istri memeriksakan kondisi kesuburan mereka ke dokter
ahli, karena bisa jadi salah satu atau keduanya memiliki kelainan yang
disebut dengan infertil atau mandul.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO)
tahun 2009, definisi infertilitas ialah suatu gangguan pada sistem
reproduksi yang ditetapkan dengan adanya kegagalan mencapai kehamilan
setelah 12 bulan atau lebih melakukan hubungan seksual secara rutin
tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Kemandulan tidak hanya disebabkan
karena kelainan wanita. Secara statistik, ternyata pria menyumbang angka
yang tinggi, yakni sekitar 40% dari jumlah pasangan yang menderita
kemandulan.
Berbagai hal telah diketahui menjadi
risiko untuk terjadinya kemandulan pada pria. Faktor risiko ini dapat
menyebabkan gangguan pada kualitas dan jumlah sperma maupun gangguan
fungsi pada organ reproduksi. Hal-hal yang menjadi risiko penyebab
kemandulan, di antaranya:
- Usia.
- Obesitas
- Alkohol.
- Merokok.
- Stres.
- Menggunakan pakaian terlalu ketat.
- Gangguan ereksi.
- Kelainan pada sperma.
Kelainan Sperma
Kelainan pada sperma dapat menyebabkan
sperma gagal untuk membuahi sel telur. Kelainan dapat berupa jumlah yang
kurang, bentuk yang tidak normal, sampai pergerakan sperma yang kurang
baik.
Berikut adalah kelainan pada sperma yang dapat menyebabkan gangguan kesuburan pada pria:
- Tidak terdapat sperma (azoospermia)
Cairan semen tidak mengandung sperma, keadaan ini dapat disebabkan oleh sumbatan atau kegagalan testis dalam memproduksi sperma.
- Jumlah sperma sedikit (oligospermia)
Cairan ejakulasi
tidak mengandung jumlah sperma yang cukup agar dapat terjadi proses
pembuahan, dianggap normal jika terdapat 60 juta spermatozoa dalam
setiap ml sperma.
- Bentuk sperma abnormal
Tujuanya adalah untuk
melihat bentuk spermatozoa dan menghitung jumlah spermatozoa yang
bentuknya normal dan abnormal. Bentuk spermatozoa yang normal ditentukan
oleh bentuk kepala, leher, dan bentuk ekor. Semen yang normal
mengandung setidaknya 48%-50% spermatozoa normal.
- Gangguan motilitas
Sperma sehat memiliki
ekor yang memberikan kemampuan sperma untuk bergerak di dalam saluran
reproduksi wanita. Gangguan motilitas sperma akan mengganggu kesuburan,
WHO mengatakan motilitas dianggap normal bila 50% atau lebih sperma
bergerak maju.
Mengatasi Kelainan Sperma
Untuk mengatasi kelainan kualitas maupun
kuantitas sperma, serta mengatasi penyebab gangguan pada organ
reproduksi, berikut adalah hal-hal yang dapat Anda lakukan:
- Berolahraga secara teratur
Olahraga secara
teratur diklaim dapat meningkatkan kualitas sperma, terutama
meningkatkan jumlah dan meningkatkan motilias sperma. Hal tersebut
disebabkan karena olahraga diklaim mampu meningkatkan hormon reproduksi
pria, yaitu testosteron. Selain itu, olahraga dapat mencegah Anda dari
risiko terkena penyakit metabolik seperti diabetes melitus. Telah banyak
diketahui bahwa diabetes melitus dapat menyebabkan gangguan ereksi pada
pria, sehingga tidak dapat terjadi proses penetrasi penis ke dalam
vagina.
- Capai berat badan ideal
Obesitas dapat
meningkatkan risiko kemandulan. Hal tersebut terjadi karena meningkatnya
jumlah lemak dapat menurunkan produksi hormon testosteron. Dengan
menurunkan berat badan menjadi berat ideal, maka dapat mengurangi risiko
kemandulan.
- Stop merokok dan konsumsi alkohol
Kedua zat ini
merupakan oksidan yang dapat merusak sel-sel tubuh, termasuk
spermatozoa. Bentuk maupun kemampuan berlari sperma akan menjadi tidak
normal, sehingga akan sulit untuk membuahi sel telur. Selain itu,
kualitas sperma yang akan membuahi ovum juga buruk; jikalau berhasil
membuahi sel telur, kualitas bayi yang dilahirkan tidak akan sebaik
sperma yang dihasilkan dari ayah yang bukan perokok. Dengan
memberhentikan rokok dan alkohol, sperma pun akan menjadi jauh lebih
sehat.
- Konsumsi makanan gizi seimbang
Mulai saat ini,
rutinlah mengonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang sebagai bahan
pembentuk sperma Anda. Makanan yang baik akan menghasilkan kualitas
sperma yang baik, seperti:
- Protein: telur, daging, kacang-kacangan, tauge, dsb.
- Seng: buah-buahan, daging, makanan laut dan telur.
- Asam folat: sayur-sayuran dan buah-buahan asam seperti jeruk maupun lemon.
- Istirahat yang cukup dan kurangi stres
Regenerasi dari
sel-sel tubuh terjadi pada saat tidur. Oleh karena itu, dengan tidur
yang cukup akan membantu sel-sel tubuh beregenerasi, termasuk sel-sel
yang berada pada organ reproduksi. Stres juga dapat menyebabkan proses
pembentukan sperma menjadi terganggu. Tak hanya itu, stres menyebabkan
keinginan untuk melakukan kegiatan seksual dengan pasangan menjadi
berkurang, sehingga frekuensi berhubungan seksual akan berkurang, tentu
ini akan menyebabkan pasangan sulit memiliki anak.
Baca juga : Berhubungan Intim Setelah Haid
0 komentar:
Posting Komentar