Benarkah Topi Sebabkan Kebotakan pada Pria?
Pernyataan yang
beredar di masyarakat menyebutkan bahwa terlalu sering menggunakan topi,
terutama pada pria, dapat menyebabkan kebotakan. Benarkah demikian?
Topi merupakan
asesori yang sangat diminati oleh banyak orang, terutama kaum pria.
Selain berfungsi melindungi kepala dari paparan langsung sinar matahari
yang dapat merusak rambut dan membuat sakit kepala, topi juga digunakan
sebagai pelengkap style bagi sebagian orang.
Namun pernyataan yang beredar di
masyarakat menyebutkan bahwa terlalu sering menggunakan topi, terutama
pada pria, dapat menyebabkan kebotakan. Benarkah demikian?
Bagi para pecinta topi, khususnya kaum
pria, Anda tidak perlu khawatir akan hal ini. Penelitian menyebutkan
bahwa pernyataan tentang topi dapat sebabkan kebotakan tidaklah benar.
Menurut Aman Samrao, seorang dokter kulit di Harbor-UCLA Medical Center,
kebotakan dapat disebabkan oleh tarikan pada rambut dalam jangka waktu
yang lama, contohnya pada orang yang menggunakan rambut tambahan (hair extension)
dan pada orang yang memiliki hobi menyanggul rambut dengan sangat kuat –
seperti pada penari balet ataupun pramugari. Pasalnya, keadaan tersebut
dapat menyebabkan stres pada rambut, sehingga jika berlangsung lama
akan menyebabkan kebotakan. Namun hal ini umumnya dilakukan oleh kaum
wanita dan jarang dilakukan oleh kaum pria.
Aman Samrao menambahkan bahwa topi
dianggap tidak menyebabkan tarikan yang cukup pada rambut sehingga tidak
dapat dikategorikan sebagai penyebab kebotakan pada pria, kecuali jika
Anda menggunakan topi tersebut dengan sangat ketat dan secara
terus-menerus serta digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Terkait hal ini, pendapat lain yang
sering dikemukakan adalah bahwa menggunakan topi dapat menyebabkan
berkurangnya asupan oksigen dan nutrisi alami untuk folikel rambut.
Namun oleh para ahli pendapat ini disangkal sebagai penyebab kebotakan
permananen pada pria.
Menggunakan topi memang dapat
menyebabkan berkurangnya asupan oksigen dan nutrisi rambut. Tentu saja
hal ini dapat menjadi penyebab kerusakan pada folikel rambut, sehingga
rambut dapat rontok. Namun, keadaan ini hanyalah bersifat sementara.
Dengan kata lain, jika pengguna topi dapat mengurangi frekuensi
penggunaan, maka rambut dapat tumbuh kembali sehingga tidak akan
menyebabkan kebotakan permanen.
Lalu, apa penyebab utama kebotakan permanen pada pria?
Kebotakan atau alopesia paling sering
disebabkan akibat meningkatnya hormon-hormon tertentu. Selain itu,
kebotakan juga dapat disebabkan oleh beberapa penyakit tertentu.
Berikut beberapa penyabab kebotakan yang sering terjadi:
- Penipisan rambut dan rapuhnya folikel rambut yang disebabkan oleh kadar dihidrotestoteron (DHT) yang tinggi. Keadaan ini bersifat turun-temurun dari generasi sebelumnya.
- Jaringan parut pada kepala, seperti bekas luka robek, luka bakar dan bekas penyakit kulit dapat menyebabkan folikel di daerah tersebut menjadi tidak berfungsi. Ini akan menyebabkan kebotakan lokal pada daerah yang terkena jaringan parut.
- Faktor berambahnya usia.
- Infeksi jamur/ketombe yang menyerang kulit kepala.
- Penggunaan sampo dan pengering rambut yang berlebihan.
- Terapi penyinaran pada orang yang menderita keganasan/kanker.
Memang banyak penderita kebotakan yang
kerap menggunakan topi dikarenakan topi dapat menutupi kebotakan mereka.
Jadi, anggapan topi sebagai penyebab kebotakan adalah sebuah anggapan
yang terbalik. Namun memang, menurut penelitian topi yang sering
digunakan oleh pria dengan riwayat kebotakan akan mempercepat proses
kebotakan tersebut.
Jadi kesimpulannya, menggunakan topi
untuk aktivitas sehari-hari tidaklah mengapa. Asalkan Anda tidak
menggunakannya terlalu sering dan tidak menggunakan topi yang terlalu
ketat. Di samping itu, Anda juga harus menjaga kebersihan topi dan
rambut Anda agar masalah kesehatan tidak datang menyerang.
0 komentar:
Posting Komentar