Waspadai Bila Testis Bayi Tidak Turun
Home »
kesehatan bayi
» Waspadai Bila Testis Bayi Tidak Turun
Normalnya, testis
terbentuk dalam rongga perut dan akan bergerak turun ke lokasinya di
kantung testis (skrotum) selama bayi berada di dalam rahim. Waspada, ini
yang terjadi bila testis bayi tidak turun ketempatnya!
Testis atau buah zakar merupakan salah satu organ terpenting laki-laki, karena testis berperan dalam proses pembentukan sperma dan hormon yang dinamakan dengan hormon testosteron.
.
Testis atau buah zakar merupakan salah satu organ terpenting laki-laki, karena testis berperan dalam proses pembentukan sperma dan hormon yang dinamakan dengan hormon testosteron.
Normalnya, testis terbentuk dalam rongga
perut dan akan bergerak turun ke lokasinya di kantung testis selama
bayi berada di dalam rahim. Turunnya testis ke kantung testis (skrotum)
sangat penting untuk proses pembentukan sperma, karena suhu di kantung
testis (skrotum) lebih rendah dibandingkan suhu tubuh.
Namun demikian, terdapat suatu kondisi
di mana proses turunnya testis pada bayi dapat terhenti. Dalam istilah
medis, hal ini dinamakan dengan kriptorkismus. Kriptorkismus adalah
terhentinya proses penurunan testis, satu atau keduanya, di suatu tempat
antara rongga perut dan kantung testis.
Pada bayi yang mengalami kriptorkismus,
kondisi testis yang tidak turun ke tempatnya tidak memberikan gejala
rasa sakit, sehingga sering kali orangtua tidak mengetahuinya.
Namun saat melakukan pemeriksaan vaksin
rutin, pihak rumah sakit biasanya juga akan melakukan pemeriksaan pada
alat kelamin bayi untuk memastikan tidak ada kelainan.
Selain pemeriksaan oleh rumah sakit,
Anda juga dapat melakukan pemeriksaan sendiri dengan cara mengecek
kantung testis (skrotum) bayi dengan memastikan terdapat dua bola bulat
di sisi kiri dan kanan kantung testis bayi Anda. Jika Anda menemukan
kejanggalan atau kemungkinan bayi Anda mengalami kriptorkismus, segera
bawa bayi Anda ke dokter atau dokter spesialis anak untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut. Semakin dini penanganan kriptorkismus maka
semakin baik proses penyembuhannya.
Pada banyak kasus, testis masih bisa
turun sampai anak umur 6 bulan. Tetapi jika zakar anak tidak turun
setelah usia 6 bulan, maka anak perlu mendapatkan pengobatan khusus.
Penanganan kriptorkismus dengan
pengobatan dilakukan dengan pemberian hormon HCG. Hormon ini akan
membantu testis memproduksi hormon. Jika kadar hormon meningkat, maka
hal ini akan mendorong testis untuk turun ke kantung testis (skrotum).
Jika tidak turun juga setelah
pengobatan, maka harus dilakukan tindakan bedah dengan syarat anak belum
berumur 1 tahun. Pasalnya, jika testis yang tidak diturunkan saat anak
berusia di atas dua tahun, maka testis tersebut sudah tidak dapat
berfungsi lagi untuk memproduksi spermatozoa. Hal ini akan akan
meningkatkan risiko terjadinya kanker testis.
0 komentar:
Posting Komentar